Pemkab Probolinggo Gelar Rakor Rebranding Koperasi

Reporter : Duta Pratama
Editor : Dimaz Aditya

Probolinggo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro menggelar rapat koordinasi (rakor) rebranding koperasi dengan tema “Membangun Mindset Generasi Milenial Menuju Korporasi Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0” di aula Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Probolinggo, Selasa (3/9/2019).



Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta terdiri dari Pimpinan Dewan Koperasi Indonesia Daerah Kabupaten Probolinggo, Rektor Universitas Panca Marga, Rektor Universitas Zainul Hasan Genggong, Rektor Universitas Nurul Jadid, Rektor Akademi Manajemen Informatika (AMIK), pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kabupaten Probolinggo, pengurus Karang Taruna Kabupaten Probolinggo serta Generasi Milenial Indonesia Probolinggo.

Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari Kasi Organisasi dan Tata Laksana Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Mochamad Iqbal Mahardiyani serta Ketua Dekopinda Kabupaten Probolinggo Joko Rohani Sanjaya.

Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Siti Khoiriyah mengungkapkan kegiatan ini bertujuan membudayakan koperasi melalui Kurikulum Kewirausahaan berbasis koperasi pada perguruan tinggi.

“Serta membangun jiwa kewirausahaan berbasis koperasi bagi generasi milenial, membangun jejaring usaha berbasis koperasi melalui organisasi kepemudaan serta mewujudkan korporasi koperasi berbasis generasi milenial,” ungkapnya.

Dengan kegiatan ini Siti mengharapkan dapat terwujudnya Kurikulum Kewirausahaan berbasis koperasi pada perguruan tinggi serta terbangunnya jiwa kewirausahaan berbasis koperasi bagi generasi milenial. “Selain itu, terwujudnya jejaring usaha berbasis koperasi melalui organisasi kepemudaan serta terwujudnya korporasi koperasi berbasis generasi milenial,” harapnya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto mengungkapkan koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

“Di Era Revolusi Industri 4.0, tantangan utama koperasi adalah membangun mindet koperasi dengan merubah sistem tata kelola melalui reformasi total terhadap kepranataan yang sudah berjalan selama ini serta merubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dengan bekal sumber daya yang handal dengan didasari tekad untuk siap berubah dalam mensikapi tantangan kekinian,” ungkapnya.

Menurut Anung, usaha-usaha kekinian seperti financial technology (fintech) serta bisnis start up sangat pesat perkembangannya, dengan menawarkan berbagai kemudahan dalam melakukan transaksi ekonomi, bahkan sudah menjadi Unicorn di Indonesia. Yang mana usaha-usaha tersebut sangat sedikit yang berbadan hukum koperasi. Inovator koperasi sangat diharapkan kehadirannya untuk mewujudkan Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0.

“Peluang usaha bagi koperasi di Era Revolusi Industri 4.0 ini sangat besar, yang mana diperlukan tangan-tangan dingin dari generasi milenial yang penuh dengan semangat dan mampu berinovasi di era kekinian.Namun disadari benar bahwa sangat sedikit generasi milenial terlibat aktif dalam berkoperasi, yang ditunjukkan dengan sebagian besar pengurus, pengawas dan pengelola koperasi generasi lima puluh tahun (fifty years generation),” jelasnya.

Lebih lanjut Anung menjelaskan mengembangkan inovator dan startup koperasi generasi milenial merupakan salah satu win-win solution mewujudkan korporasi koperasi. Kebersamaan dalam berkoperasi bagi generasi milenial akan menjadi kekuatan perubahan dan akan mencetak inovator dan startup koperasi yang mandiri, tangguh dan berdaya saing di Era Revolusi Industri 4.0 tanpa melupakan jatidiri koperasi. 

“Namun demikian, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan langkah strategis dan praktis melalui program sinergi yang berkelanjutan antara berbagai pihak melalui pembentukan karakter kewirausahaan berbasis koperasi bagi generasi milenial,” tegasnya.

Tindak lanjut dari kegiatan ini akan dilakukan rencana aksi diantaranya Forum Group Discussion (FGD), sosialisasi TOR program dan menyamakan visi dan misi antar stakeholder, penyusunan Nota Kesepahaman (MoU), Seminar Korporasi Koperasi Generasi Milenial dengan Keynote Bupati Probolinggo, Kurikulum Kewirausahaan berbasis Koperasi oleh Asosiasi Dosen Koperasi Indonesia dan Koperasi Digital berupa Koperasi Mahasiswa.

Serta, penandatanganan MoU antara Dekopinda Kabupaten Probolinggo dengan Perguruan Tinggi Tentang Kurikulum Kewirausahaan berbasis Koperasi serta antara Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo dengan HIPMI, Karang Taruna Tentang Dukungan Start Up Koperasi Generasi Milenial. (dut/dim)

Comments

Popular posts from this blog