Dinkes Sosialisasikan Implementasi Sistem Rujukan Terintegrasi


Reporter : Jhonvenus Syailendra 
Editor : Dimaz Aditya

Probolinggo – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo memberikan sosialisasi dan implementasi Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) di ruang pertemuan Bale Hinggil Kota Probolinggo, Senin dan Selasa (2-3/9/2019).



Sasaran kegiatan ini adalah 33 Puskesmas terdiri dari 1 orang penanggung jawab UGD dan 1 orang penangungjawab aplikasi, 6 orang penanggung jawab sisrute Rumah Sakit dan Klinik Swasta di Kabupaten Probolinggo (penanggung jawab aplikasi). Selama kegiatan mereka mendapatkan materi aplikasi Sisrute oleh narasumber dari RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang.

Kasi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinkes Kabupaten Probolinggo Eko Winanti mengungkapkan dengan kegiatan ini diharapkan proses rujukan dapat berlangsung dengan baik dan lancar sehingga pasien dapat dilayani dengan baik. Penolakan pasien dapat diminimalkan dengan melakukan koordinasi dan komunikasi antara fasyankes (fasyankes perujuk dan fasyankes penerima rujukan). 

“Diharapkan dengan Sisrute yang berjalan optimal akan tercipta keselamatan pasien dan menjadi salah satu solusi peningkatan akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan transparan, adanya kejelasan perawatan pasien dari fasyankes perujuk ke fasyankes rujukan serta terintegrasinya sistem informasi rujukan pasien seluruh fasyankes baik itu klinik swasta, puskesmas, RS Regional, RS Kelas B dan RS Kelas Khusus. Disamping terwujudnya percepatan pelayanan rujukan di RS,” harapnya.

Setelah mengikuti kegiatan ini Winanti mengharapkan informasi rujukan terkait kejelasan pasien diterima, informasi data medik pasien untuk memudahkan tindakan selanjutnya, keselamatan pasien dapat lebih ditingkatkan.

“Selain itu, konsultasi rujukan dapat membantu penanganan pasien lebih terarah. Serta visualisasi pasien antara IGD, IGD ke ambulance dan IGD ke DPJP dapat membantu penanganan sesuai kondisi pasien,” tegasnya.

Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto mengatakan fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. 

“Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan, mencegah penyakit, mendiagnosis dan mengobati penyakit, memantau perkembangan penyakit, mencegah kecacatan dan merehabilitas kesehatan pasien,” katanya.

Menurut Anang, ruang perawatan penuh, penolakan pasien dan lambatnya pelayanan awal di IGD menjadi permasalahan yang dirasakan dari sistem rujukan. Maka perlu solusi percepatan layanan digital. Dan sistem rujukan terintegrasi (Sisrute) merupakan salah satu solusi dalam percepatan pelayanan rujukan di RS.

“Sistem rujukan terintegrasi (Sisrute) menupakan teknologi informasi berbasis intemet yang dapat menghubungkan data pasien dari tingkat layanan lebih rendah ke tingkat layanan lebih tinggi atau sederajat (horizontal maupun vertikal) dengan tujuan mempermudah dan mempercepat proses rujukan pasien,” jelasnya.

Anang menambahkan dengan Sisrute yang berjalan optimal akan tercipta keselamatan pasien dan menjadi salah satu solusi peningkatan akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan transparan. (jhon)

Comments

Popular posts from this blog